Powered by Blogger.

Gunung Papandayan dengan segala keunikannya

Yaps, untuk pertama kalinya semenjak dari kemarin pantai, saya naik gunung. Seperti remaja ababil lainnya, saya naik gunung karena... film 5 CM. Melihat semua pemain naik gunung dengan indahnya membuat saya  dengan yakin naik gunung haha. Kami mempersiapkan makanan untuk di gunung dsb. Kami membawa beras, nugget, spageti, mi, kopi dan masih banyak lagi untuk persiapan 2 hari 1 malam. Akhirnya kami bersepuluh berangkat 1 bulan kemudian haha

Dari Jakarta kami baik bis ekonomi AC ke arah Garut. Untuk menaiki bis ini kita harus merogoh kocek sebesar 30.000 rupiah. Kami berangkat jam 10 malam dan nyampe di terminal Garut jam 2 pagi. Dari sana kami menyewa mobil seharga 150.000 sampe kaki gunung papandayan. Di perjalanan ban kami pecah 2x. Mungkin karena 4 dari kami ga diijinin sama orang tuanya. Akhirnya kami yang Islam salat Subuh untuk menghilangkan kesialan haha.


Ketika di bawah kaki gunung, menunggu warung buka untuk membeli nasi


Sampai di kaki gunung kami menunggu hingga tempat makan buka.  Tempat makan baru buka jam 7 pagi. Oh iah kalian siap-siap bawa jaket tebal yang banyak ya soalnya di sana dingin banget. Setelah buka kami semua memesan makan buat pagi dan siang hari saat kami di atas gunung. Makanannya enak banget dibuat bukan menggunakan tungku tapi kompor. Jadi serasa makan di desa hehe. Di sana juga kami kenalan dengan pendaki gunung yang lainnya. Begitulah adat naik gunung, sesama pendaki harus saling menyapa hehe



Di tempat makan, makan dulu sebelum naik gunung

Setelah makan dan beristirahat bentar kami memulai perjalan sekitar pukul 09.00. Awal medan kami adalah tanjakan bebatuan yang kalo menurut saya sih cukup curam, tapi tidak menurut teman-teman yang lain. Setelah itu kami melalui belerang. Oh iah kaliah harus bawa masker ya. Kalian juga kalo mau naik gunung papandayan harus jam 10.00-15.000 WIB atau jam 21.00-03.00 WIB karena pada saat itu belerangnya belum naik. Belerang itu bahaya loh.

Saat perjalanan naik gunung dekat kawah belerang


Saat baru memulai perjalanan

Di tengah perjalanan kami istirahat untuk makan siang. Makan siang terasa sangat nikmat karena cape dan lapar. Selain itu pemandangan kita makan adalah pohon-pohon sehingga menambah kenikmatan makan siang ini. Kami melanjutkan perjalanan dan kami sempat menyasar. Apabila kami tidak menemui orang kami akan kembali ke Garut sehingga perjalanan ini sia-sia.

Kami nyampe di pondok salada pukul 05.00. Pada saat itu hujan udah mulai turun dengan derasnya sehingga kami dengan segera mendirikan tenda. Sambil laki-laki mendirikan tenda saya bersama teman saya mengambil air di mata air. Mata airnya agak jauh dan jalannya bahaya jadi agak hati-hati ya. Kita juga salah datang ternyata pada saat kita datang hujan turun dengan derasnya hingga badai. Kita juga salah masang tenda. Seharusnya kalo masang tenda itu di sekitar pohon sehingga kita merasa hangat. Ini kita malah masang tenda di lapang luas sehingga kita merasa kedinginan. Pelajaran buat kita hehe

Pagi hari langit sangat cerah dan kita berfoto-foto. Lebih tepatnya sih saya sementara yang cowo masak. Kita kemah di dekat bunga edelweis sehingga saya foto-foto di bunga tersebut. Setelah selesei kita bersiap-siap untuk turun. Kita tidak ke puncak karena pengalaman sebelumnya yang agak bahaya.



Di Pondok Salada pada pagi hari dekat bunga edelweis


Foto bersama di Pondok Salada


Pada saat memasak untuk pagi hari di Pondok Salada


Di tengah perjalanan turun kami nyasar kembali. Hal ini karena saya berpikir saya pergi lebih dahulu karena saya mudah capek sementara sudah mendekati waktu belerang naik. Akan tetapi kita malah nyasar dan bahkan kita nyasar mendekati belerang. Secara tidak langsung kita capek atau tidak kita tetap harus tetap jalan. Untungnya kita sampe di kaki gunung dengan selamat.


Foto bergaya seperti 5 CM


Foto di air terjun pada saat turun gunung


Foto karena pemandangannya indah sekali

Kami segera ke terminal depok untuk pulang, tetapi di tengah perjalanan kami sempat membeli baju dulu karena baju kami sudah habis. Kami pulang kembali ke Jakarta menggunakan bis paling malam dari Garit, yaitu jam 10 dan kami nyampe di rumah sekitar pukul 01.30. Perjalanan menyenangkan yang memberi pelajaran hidup yang sangat berarti.





0 comments :