Powered by Blogger.

Bengkulu, Rafflesia, dan Sejarah

Waktu itu, saya dan keluarga ke Begkulu menghadiri acara keluarga. Karena ayah saya melihat saya bosan, akhirnya dia mengajak saya untuk ke kota Bengkulu. Perjalanan pertama saya dimulai dari kampung saya yaitu Batu Bandung. Di tengah perjalanan saya melihat bunga Bangkai atau bahasa yang terkenalnya Rafflesia Arnoldi. Karena seinget saya bunga itu bau, maka saya tidak turun taoi hanya melihat dari mobil saja. Sayang sekali yaa

Di tengah perjalanan, saya sempat berhenti di suatu tempat yang entah namanya apa. Tapi dari sini kita bisa melihat pemandangan di sekitarnya dan pemandangannya sangat indah. Saya sempat menyimpan memori ini dalam sebuah foto haha


Foto di tempat bisa melihat pemandangan di bawahnya

Setelah itu, saya menuju ke kota. Di tengah perjalanan saya berhenti di sebuah danau yang namanya danau "Dendam Tak Sudah". Saya sempat tidak percaya dengan nama itu tapi kata ayah saya memeang benar karena ada legendanya. Alkisah ceritanya ada pasangan yang tidak disetujui oleh keluarga laki-laki. Lalu laki-laki tersebut dinikahkan dengan pasangan yang dijodohkan, dan si wanita menangis hingga menenggelamkan seluruh kampung tersebut. Makanya dinamakan danau dendam tak sudah. Kelapa di sini enak sekali, kelapa terenak menurut saya. Dagingnya tebal, airnya banyak dan ga terlalu mahal. Harganya hanya 10.000 rupiah. Pokoknya kalo ingin mencoba kelapa muda yang sangat enak, tempat ini wajib untuk didatangi haha

Foto di Danau Dendam Tak Sudah sambil menikmati es kelapa muda

Next destination adalah rumah sejarah kediaman bung karno pada waktu pengasingan di Bengkulu. Harga masuk ke tempat sejarah ini hanya Rp2.500,-. Di dalamnya seperti rumah yang lain, ada ruang tamu, ruang tidur, dll. Tetapi saya melihat baju-baju teater seperti itu. Dan memang sejarahnya pada zaman beliau diasingkan beliau sering mengadakan pegelaran teater  sehingga banyak peralatan teater di dalamnya. Ternyata Soekarno memiliki hobi terselubung ya dan yang paling kerennya biarpun beliau diasingkan, beliau tetap melakukan hal produktif. Wajib ditiru nih hehe.

Foto di depan Rumah Kediaman Bung Karno

Foto di sebelah sepeda ontel Bung Karno


Setelahnya saya ke Pantai Panjang. Dinamakan pantai panjang karena pantainya memang panjang banget dan masih sangat bersih. Mungkin karena memang belum banyak yang datang ke tempat wisata ini. Asik sekali bermain air, melihat kerang-kerang, apalagi memang masih sangat bersih airnya. Pokoknya indah banget ini pantai.

Foto bersama saudara di Pantai Panjang

Foto di pinggit Pantai Panjang

Terlihat panjangnya Pantai Panjang

Sudah ke Pantai Panjang, jangan lupa ke benteng Fort Marlborough di dekat pantai ini. Benteng ini adalah peninggalan Belanda yang didirikan untuk mengahalangi penjajah lain yang ingin menguasai Bengkulu. Di dalam benteng ini kita bisa merasakan penderitaan bangsa Indonesia terdahulu saat dijajah Belanda karena memang ada penjara juga di lantai paling bawah. Benteng ini juga bikin bulu kuduk sedikit merinding sih hehe.

Foto di depan Benteng Fort Marlborough

Malamnya saya kembali ke pantai panjang untuk melihat sunset sambil makan jagung. Indah sekali masih bisa melihat matahari terbenam, di Jakarta kita sudah tidak bisa melihat hal itu. Jagungnya pun enak, tak lebih dari 4000 rupiah anda sudah bisa menikmati jagung tersebut.


Terbenamnya Matahari

Foto dengan latar belakang sunset


Intinya sih, anda semua harus datang banget ke Bengkulu. Semuanya ada di Bengkulu. Pantai, peninggalan, beserta sejarahnya hehe


0 comments :